2.1. Tali
Pusat Pada Janin
Tali pusat
atau umbilical cord adalah sumber kehidupan bagi janin selama dalam
kandungan.Di kata kata saluran kehidupan karena saluran inilah yang 9 bulan 10
hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin.Tetapi begitu bayi
lahir,saluran ini sudah tidak di perlukan lagi sehingga harus di potong atau di
jepit (Anonymous,2010).
Mesoderm
connecting stalk memiliki kemampuaan angiogenik,akan berkenbang menjadi pemuluh
darah,dan connecting stalk tersebut akan menjadi tali pusat.
Pada tahap
awal perkembangaan,rongga perut masih terlalu kecil untuk usus yang
berkembang,sehingga dalam usus terdesak ke dalam rongga selom ekstraembironal
pada tali pusat.pada akhir bulan ke tiga,penonjolan lengkap usus(intestional
loop)ini masuk kembali ke dalam rongga abdomen janin yang telah membesar.
Kandung kemi
telur (yalk-sac) dan tangkai kandung kemih telur(ductus vitellinus) yang terdesak
pada rongga korion,yang juga tercakup dalam connesting stalk,juga tertutup
bersamaan dengan proses bersatunya amnion dan korion.
Setelah
struktur lengkap usus, kandung kuning telur dan ductus vetellinus menghilang,
tali pusat akirnya mengandung pembuluh darah umbilical (2 arteri umbilicalis
dan 1 vena umbilikalis) yang
menghubungkan sirkulasi janin dan plasenta. Pembuluh darah umbilical ini di
liputi oleh mukopolisakarida yang di sebut Warthon”s jelly.
Perawatan tali
pusat secara intensif diperkenalkan pada tahun 1950an sampai dengan tahun 1960-an
dimana pada saat itu angka infeksi pada proses kebidanan sangat tinggi. Akan
tetapi pada beberapa Negara berkembang masih sering dijumpai terjadinya infeksi
tali pusat walaupun antiseptic jenis baru telah diperkenalkan. Selain
infeksi,perdarahan tali pusat juga dapat berakibat fatal. Akan tetapi
perdarahan dapat dicegah dengan melakukan penjepitan tali pusat dengan kuat dan
pencegahan infeksi.
Peralatan yang
digunakan dalam pemotongan tali pusat juga sangat berpengaruh dalam timbulnya
penyulit pada tali pusat. Saat pemotongan,tali pusat terlepas dari suplay darah
dari ibu. Tali pusat yang menempel pada pusat bayi lama kelamaan akan kering
dan terlepas. Penheringan dan pelepasan tali pusat sangat dipengaruhi oleh
aliran udara yang mengenainya.
Jaringan pada
tali pusat sangat dijadikan tempat koloni oleh bakteri, terutama bila diberikan
lembab dan kotor. Sisa pemotongan tali pusat menjadi sebab utama terjadinya
infeksi pada bayi baru lahir. Kondisi ini dapat dicegah dengan tali pusat
kering dan bersih.
Tali pusat
dijadikan tempat koloni bakteri yang berasal dari lingkungan sekitar. Pada bayi
yang dirawat di rumah sakit,bakteri S.aureus adalah yang sering dijumpai yang
burasal dari sentuhan perawatan bayi yang tidak steril. Pengetahuan tentang
factor yang menyebabkan terjadinya kolonialisai bakteri pada tali pusat sampai
saat ini belum diketahui pasti. Selain S.aereus,bakterI E coli dan B
streptococci juga sering dijumpai berkoloni pada tali pusat (Mochtar,1998)
Pemisahan yang
terjadi antara pusat dan tali pusat disebabkan oleh keringnya tali pusat atau
diakibatkan oleh terjadinya inflamasi karna terjadinya infeksi bakteri.Pada
proses pemisahaan secara normal jaringan yang tertinggal sangat
sedikit,sedangkan pemisahaan yang di akibat kan oleh infeksi masih memisakan
jaringan dalam jumblah banyak yang sertai dengan timbulnya abdomen pada kulit.
2.2. Pemotongan
tali pusat
Pemotongan
pada tali pusat menurut standar asuhan persalinan normal adalah sebagai berikut:
a.
Keringkan
bayi mulai dari muka,kepala,dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan
tanpa membersihkan verniknya.
b.
Jepit
tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi mendorong. Isi tali pusat
kearah dista(ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem
pertama.
c.
Dengan
satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi) dan
lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut.
d.
Ikat
tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkar kembali
benang tersebut dan mengikat dengan simpul kunci pada sisi lainnya. Sisa
pemotongan tali pusat pada bayi inilah yang harus dirawat, karna jika tidak
maka akan menyebabkan terjadinya infeksi.
2.3. Perawatan
Tali Pusat
Perawatan
adalah proses pembuatan, cara merawat, pemeliharaan, penyelenggaraan.
Perawatan tali
pusat tersebut sebenarnya juga sederhana yang penting,pastikan tali pusat dan
area sekelilingnya selalu bersih dan kering. Selalu cuci tangan dengan air
bersih dan sabun sebelum membersihkan tali pusat. Selama ini, standar perawatan
tali pusat yang dianjurkan oleh tenaga medis pada orang tua baru adalah
membersih atau membasuh pangkal tali pusat dengan alkohol 70%. Sedangkan dalam
kehidupan masyarakat desa masih ada yang menggunakan metode perawatan tali
pusat dengan bobok daun sirih.
Untuk
perawatan tali pusat bagian yang harus selalu dibersihkan adalah pangkal tali
pusat,bukan atasnya. Untuk membersihkan pangkal ini, anda harus sedikit
mengangkat(bukan menarik) tali pusat. Bayi anda tidak akan merasakan sakit.
Sisa air atau alkohol yang menempel,pada tali pusat dapat dikeringkan dengan
kain kasa steril atau kapas. Setelah kering anginkan tali pusat. Anda dapat
mengipas dengan tangan atau meniup-niup untuk mempercepat pengeringan. Tali
pusat harus dibersihkan sedikitnya 2x dalam sehari.
Tali pusat
juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena akan membuatnya menjadi
lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat,uga menimbulkan resiko infeksi.
Kalaupun terpaksa ditutup( mungkin anda ngeri melihat penampakannya), tutup
atau ikat dengan longgar pada bagian atas tali pusat dengan kain kasa steril.
Pastikan bagian pangkal tali pusat terkena udara dengan leluasa. Bila bayi anda
menggunakan popok sekali pakai, pililah yang memang untuk bayi baru lahir(yang
ada lekukan pada bagian depan), dan jagan kena celana atau juinsuit pada bayi
anda. Sampai tali pust puput,kenakan saja popok dan baju atasan. Apabila bayi
anda menggunakan popok kain,jangan masukan baju atasnya kedalam popok. Intinya
adalah membiarkan tali pusat terkena udara agar cepat mongering dan terlepas.
Perawatan tali
pusat kering adalah tali pusat dibersihkan dan dirawat serta dibalut dengan
kasa kering,tali pusat dijaga agar bersih dan kering tidak terjadi infeksi
sampai tali pusat kering dan lepas.
Cara perawatan
tali pusat kering:
a.
Siapkan
alat-alat
b.
Cuci
tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat
c.
Keringkan
tangan menggunakan handuk bersih dan kering
d.
Tali
pusat dibersihkan dengan kain kasa.
e.
Setelah
bersih,oleskan air steril atau alkohol menggunakan kapas bertangkai mulai dari
pangkal sampe ujung.
f.
Tali
pusat dibungkus dengan kasa steril kering
g.
Setelah
tali pusat terlepas atau puput,pusat tetap diberikan kain steril(asuhan
persalinan normal)
Cara perawatan
tali pusat kering adalah dengan membungkus tali pusat dengan kasa dan
mengkondisikan tali pusat tetap kering. Olesi dengan alkohol 70% jangan pake
betadin,karena yodium yang dikandung betadin dapat masuk ke peredaran darah
bayi dan menyebabkan gangguan pertumbuhan kelenjar gondok(Anonymous2006).menurut
penelitian serta rekomendasi WHO, dibandingkan dengan menggunakan alkohol.
Ternyata membersihkan tali pusat dengan menggunakan air dan sabun cenderung
mempercepat puputx (terlepasnya) tali pusat. Namun biasanya, jika tanpa
menggunakan alkohol ada kemungkinan tali pusat mengeluarkan bau tidak sedap.
Kondisi inilah yang biasanya membuat ibu cemas. Agar tidak bingung sebelum
memutuskan sebaiknya konsultasi dulu hal ini dengan dokter(Anonymous,2010).
Tujuan yaitu
mencegah infeksi mempercepat pengeringan dan lepasnya tali pusat, memberikan
rasa nyaman pada bayi,dan menurunkan angka mordilitas pada bayi.