Minggu, 10 Februari 2013

PERAWATAN TALI PUSAT


2.1. Tali Pusat Pada Janin
Tali pusat atau umbilical cord adalah sumber kehidupan bagi janin selama dalam kandungan.Di kata kata saluran kehidupan karena saluran inilah yang 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin.Tetapi begitu bayi lahir,saluran ini sudah tidak di perlukan lagi sehingga harus di potong atau di jepit (Anonymous,2010).
Mesoderm connecting stalk memiliki kemampuaan angiogenik,akan berkenbang menjadi pemuluh darah,dan connecting stalk tersebut akan menjadi tali pusat.
Pada tahap awal perkembangaan,rongga perut masih terlalu kecil untuk usus yang berkembang,sehingga dalam usus terdesak ke dalam rongga selom ekstraembironal pada tali pusat.pada akhir bulan ke tiga,penonjolan lengkap usus(intestional loop)ini masuk kembali ke dalam rongga abdomen janin yang telah membesar.
Kandung kemi telur (yalk-sac) dan tangkai kandung kemih telur(ductus  vitellinus) yang terdesak pada rongga korion,yang juga tercakup dalam connesting stalk,juga tertutup bersamaan dengan proses bersatunya amnion dan korion.
Setelah struktur lengkap usus, kandung kuning telur dan ductus vetellinus menghilang, tali pusat akirnya mengandung pembuluh darah umbilical (2 arteri umbilicalis dan 1  vena umbilikalis) yang menghubungkan sirkulasi janin dan plasenta. Pembuluh darah umbilical ini di liputi oleh mukopolisakarida yang di sebut Warthon”s jelly.
Perawatan tali pusat secara intensif diperkenalkan pada tahun 1950an sampai dengan tahun 1960-an dimana pada saat itu angka infeksi pada proses kebidanan sangat tinggi. Akan tetapi pada beberapa Negara berkembang masih sering dijumpai terjadinya infeksi tali pusat walaupun antiseptic jenis baru telah diperkenalkan. Selain infeksi,perdarahan tali pusat juga dapat berakibat fatal. Akan tetapi perdarahan dapat dicegah dengan melakukan penjepitan tali pusat dengan kuat dan pencegahan infeksi.
Peralatan yang digunakan dalam pemotongan tali pusat juga sangat berpengaruh dalam timbulnya penyulit pada tali pusat. Saat pemotongan,tali pusat terlepas dari suplay darah dari ibu. Tali pusat yang menempel pada pusat bayi lama kelamaan akan kering dan terlepas. Penheringan dan pelepasan tali pusat sangat dipengaruhi oleh aliran udara yang mengenainya.
Jaringan pada tali pusat sangat dijadikan tempat koloni oleh bakteri, terutama bila diberikan lembab dan kotor. Sisa pemotongan tali pusat menjadi sebab utama terjadinya infeksi pada bayi baru lahir. Kondisi ini dapat dicegah dengan tali pusat kering dan bersih.
Tali pusat dijadikan tempat koloni bakteri yang berasal dari lingkungan sekitar. Pada bayi yang dirawat di rumah sakit,bakteri S.aureus adalah yang sering dijumpai yang burasal dari sentuhan perawatan bayi yang tidak steril. Pengetahuan tentang factor yang menyebabkan terjadinya kolonialisai bakteri pada tali pusat sampai saat ini belum diketahui pasti. Selain S.aereus,bakterI E coli dan B streptococci juga sering dijumpai berkoloni pada tali pusat (Mochtar,1998)
Pemisahan yang terjadi antara pusat dan tali pusat disebabkan oleh keringnya tali pusat atau diakibatkan oleh terjadinya inflamasi karna terjadinya infeksi bakteri.Pada proses pemisahaan secara normal jaringan yang tertinggal sangat sedikit,sedangkan pemisahaan yang di akibat kan oleh infeksi masih memisakan jaringan dalam jumblah banyak yang sertai dengan timbulnya abdomen pada kulit.

2.2. Pemotongan tali pusat
Pemotongan pada tali pusat menurut standar asuhan persalinan normal adalah sebagai berikut:
a.   Keringkan bayi mulai dari muka,kepala,dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniknya.
b.   Jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi mendorong. Isi tali pusat kearah dista(ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.
c.   Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi) dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut.
d.   Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkar kembali benang tersebut dan mengikat dengan simpul kunci pada sisi lainnya. Sisa pemotongan tali pusat pada bayi inilah yang harus dirawat, karna jika tidak maka akan menyebabkan terjadinya infeksi.

2.3. Perawatan Tali Pusat
Perawatan adalah proses pembuatan, cara merawat, pemeliharaan, penyelenggaraan. 
Perawatan tali pusat tersebut sebenarnya juga sederhana yang penting,pastikan tali pusat dan area sekelilingnya selalu bersih dan kering. Selalu cuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum membersihkan tali pusat. Selama ini, standar perawatan tali pusat yang dianjurkan oleh tenaga medis pada orang tua baru adalah membersih atau membasuh pangkal tali pusat dengan alkohol 70%. Sedangkan dalam kehidupan masyarakat desa masih ada yang menggunakan metode perawatan tali pusat dengan bobok daun sirih.
Untuk perawatan tali pusat bagian yang harus selalu dibersihkan adalah pangkal tali pusat,bukan atasnya. Untuk membersihkan pangkal ini, anda harus sedikit mengangkat(bukan menarik) tali pusat. Bayi anda tidak akan merasakan sakit. Sisa air atau alkohol yang menempel,pada tali pusat dapat dikeringkan dengan kain kasa steril atau kapas. Setelah kering anginkan tali pusat. Anda dapat mengipas dengan tangan atau meniup-niup untuk mempercepat pengeringan. Tali pusat harus dibersihkan sedikitnya 2x dalam sehari.
Tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena akan membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat,uga menimbulkan resiko infeksi. Kalaupun terpaksa ditutup( mungkin anda ngeri melihat penampakannya), tutup atau ikat dengan longgar pada bagian atas tali pusat dengan kain kasa steril. Pastikan bagian pangkal tali pusat terkena udara dengan leluasa. Bila bayi anda menggunakan popok sekali pakai, pililah yang memang untuk bayi baru lahir(yang ada lekukan pada bagian depan), dan jagan kena celana atau juinsuit pada bayi anda. Sampai tali pust puput,kenakan saja popok dan baju atasan. Apabila bayi anda menggunakan popok kain,jangan masukan baju atasnya kedalam popok. Intinya adalah membiarkan tali pusat terkena udara agar cepat mongering dan terlepas.
Perawatan tali pusat kering adalah tali pusat dibersihkan dan dirawat serta dibalut dengan kasa kering,tali pusat dijaga agar bersih dan kering tidak terjadi infeksi sampai tali pusat kering dan lepas.
Cara perawatan tali pusat kering:
a.   Siapkan alat-alat
b.   Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat
c.   Keringkan tangan menggunakan handuk bersih dan kering
d.   Tali pusat dibersihkan dengan kain kasa.
e.   Setelah bersih,oleskan air steril atau alkohol menggunakan kapas bertangkai mulai dari pangkal sampe ujung.
f.    Tali pusat dibungkus dengan kasa steril kering
g.   Setelah tali pusat terlepas atau puput,pusat tetap diberikan kain steril(asuhan persalinan normal)

Cara perawatan tali pusat kering adalah dengan membungkus tali pusat dengan kasa dan mengkondisikan tali pusat tetap kering. Olesi dengan alkohol 70% jangan pake betadin,karena yodium yang dikandung betadin dapat masuk ke peredaran darah bayi dan menyebabkan gangguan pertumbuhan kelenjar gondok(Anonymous2006).menurut penelitian serta rekomendasi WHO, dibandingkan dengan menggunakan alkohol. Ternyata membersihkan tali pusat dengan menggunakan air dan sabun cenderung mempercepat puputx (terlepasnya) tali pusat. Namun biasanya, jika tanpa menggunakan alkohol ada kemungkinan tali pusat mengeluarkan bau tidak sedap. Kondisi inilah yang biasanya membuat ibu cemas. Agar tidak bingung sebelum memutuskan sebaiknya konsultasi dulu hal ini dengan dokter(Anonymous,2010).
Tujuan yaitu mencegah infeksi mempercepat pengeringan dan lepasnya tali pusat, memberikan rasa nyaman pada bayi,dan menurunkan angka mordilitas pada bayi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar